Kamis, 31 Maret 2011

Jejak Kecil di Setapak Beling

Anak kecil usia sekolah adalah kuntum bunga
Seluruh alam bekerja memberikan ruang,
memberikan udara, memberikan cahaya,
memberikan sari
supaya kuntum semakin kuat akarnya
semakin besar dan tinggi batangnya
sehingga berbunga mekar warnai kehidupan

Anak kecil usia sekolah adalah barang dagangan
produk akhir mesin selangkang tipe W dan tipe P
Dipasarkan dengan murah karena fast moving
Cukup 1-2 juta untuk pengganti uang shampo dan kopi
Dapat dipakai apa aja alias multi fungsi

Penjual dan pembeli adalah teman seiring kita
Penjual senang produknya cepat laku
pembeli bahagia mendapat barang multi guna

Gak perlu remote untuk mengoperasikan
cukup rotan, kayu sapu, air, setrika panas,
karena kalo pake remote begitu error kita harus ke toko beli lagi
tapi kalo alat tadi jika rusak anak kecil tadi akan memilin rotan lagi
meraut kayu sapu lagi, membawakan ember lagi, dan memeriksa
kabel setrika itu.
kalau sudah selesai dibetulkan alat itu akan dipakaikan lagi ketubuhnya
teriakan mereka adalah efek mekanis sebuah barang dagangan
jadi itu bukan kesalahan produk itu memang produk yang dirancang
untuk teriak pada saat pengoperasian

tunggu dulu sodara.. jangan berpikiran buruk dulu
pasti kalian mengira aku menceritakan kepedihan
salah... salah kalian salah besar
ini cerita epos kepahlawanan

Pasti kalian mengira betapa menderitanya anak usia sekolah
sekali lagi kiraan kalian salah

Anak usia sekolah bercerita lugas di depan polisi
Matanya memandang tegas dewasa
Mulutnya bicara lancar daripada mereka lulusan sekolah favorit
dia menceritakan pengalamannya seperti guru sejarah
bahwa kehidupannya bukan karena ketidak adilan dunia atau Tuhan

Kehidupannya normal seperti kehidupan sore kalian bersama keluarga
Seperti kehidupan dunia gemerlap lampu diskotik
Seperti kehidupan anak anak yang bercengkerama di halaman masjid
Seperti kehidupan jenius di laboratorium
sungguh tak jauh beda

Anak kecil usia sekolah telah mengenyam ilmu yang tidak diajarkan disekolah
Bahwa hidup itu sulit , dia juga paham kata kata selanjutnya
"makanya jangan dibikin sulit"
Matanya berpesan padaku lewat kaca TV dengan nada tegas dan wibawa
"hei jangan bersedih melihatku karena aku bukan tontonan seperti kalian juga tak mau jadi tontonan"
"aku senang begini .. Tuhan mempercayaiku menjalani karena aku lebih kuat daripada kalian"
"simpati kalian atau empati sungguh tak perlu, aku sangat mengenalmu, kita kan sahabat
jadi nggak perlu munafik, sahabat yang baik kan tidak memberi beban berat kepada sahabatnya
.. aku paham jadi kalian bersenang-senanglah ... aku turut bahagia"
"aku hanya butuh bantuan diam dari kalian .. karena aku butuh konsentrasi dengan tugas tugasku, supaya aku bisa membahagiakan majikan karena tugasku becus"

Anak kecil usia sekolah tetap harus tidur malam ini
seperti anak anak lain yang tidur setelah belajar dan bermain
kemudian cuci kaki dan mendapat elusan sayang orang tua
lalu bermimpi indah... sama lah mimpi mereka namanya juga anak sekolah
walau dia tidak memerlukan elusan dan dongeng orang tua

Anak kecil usia sekolah seperti ini banyak di negeri ini
Syukur pada Tuhan karena kita diberi cikal bakal yang pilih tanding
Tangguh dan bersahaja serta dewasa dalam kehidupan

Anak kecil usia sekolah selalu berdoa pada Tuhan agar jangan diambil dulu nyawanya
karena mereka merasa belum khatam berjalan pada setapak beling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar