Jumat, 03 Juni 2011

sajakku musik rock

sajakku musik rock
berteriak lepas nan elok

yeaaahhhhhhh
buncah pecah memecah
debar mengibas bebas lepas

getaskan halang
terobos bimbang

yeaaahhhhhhh
buncah pecah memecah
debar mengibas bebas lepas

ini lantang suara
ingin lantang bicara

dengar dengarlah menembus cadasnya
simak simaklah nyanyi hati lembutnya

sajakku musik rock
dengarlah dengan hatimu yang elok


Manado, 6 Juni 2010

kucari arti

kecuplah tepat di kelopak dua mata ini
agar pejamku sempurna
kuhayati kegelapan

hembuskan saja nafas di dua telinga
agar tuli dalam sunyi
kuhayati senandung hening

tapi jangan kau ambil hati ini
karena disitu aku mencari arti
karena disitu ku cari arti
kegelapan dan hening dirimu
malam ini


Manado, 4 Juni 2010

segenap juta dekap

segenap juta dekap
lenganlengan kehampaan
entahlah ini terasa nyata memelukku
tubuhku mengerut mengikut rengkuhnya
menyesak dada membius nikmat
otototot lemas dan bulubulu berdiri
poripori juga semakin peka
tak sempat berpikir apa melainkan pasrah
hanya kegalauan yang menggeliat
bertarung dengan kenyataan hampa


Manado, 3 Juni 2010

dicumbu gerimis

gerimis mencium kulitku satupersatu
bersama mendung mengantung dibuailah bayang
membuat mata makin berat dipelupuk
entah mengapa mimpiku dimobil tadi
memelukmu hangat bahkan erat
oh nikmat yang lekat lebih dari sangat
mengasingkan aku dari gemuruh hujan yang deras


Manado, 3 Juni 2010

tilam kelelahan

kupilin tilam dari kelelahan
penatnya jadikan sprei
otototot bergelepak rebah
mata merapat ronarona dari sebuah pejaman berkelap-kelip
disitu aku antar untuk kemudian tidur


Manado, 3 Juni 2010

dari senja yang mengelam menuju malam

senja makin samar,
gelap makin tegas,
kerinduan makin kelam,
hati makin mendendam

kelapakelapa itu tak lagi menarinari,
terpekur disunyi ladang,
sepi dikipaskan begitu semilir,
rindu makin menggigil.

mataku melukis kelapakelapa yang makin hilang dalam gelap
juntaijuntai tak berdaya melemas diayunan tanganku
suara binatang malam makin membisingkan
ya gelap telah berkuasa

kulihat, kulihat lagi ya lindap hatiku
meringkuk duduk termenung menunduk wajah
berpeluk dekap kaki sendiri
wajah makin menyembunyi muka

kini mataku melukis gelap dari yang lebih gelap
hitam mengental palung hati
dimana rindu karam
dari senja yang mengelam menuju malam


Manado, 2 Juni 2010

aku telah habis

malam pecah sudah
meniti tangga bintang satusatu
diangkasa berguling hingga mars
terantuk meteor sana sini
belum juga sampai matahari
tubuhku musnah tak ada lagi yang mengikat jiwa hingga melesat kemana
jika kau baca puisi ini
aku telah habis


Manado, 2 Juni 2010