serigala bermata merah
lidahnya menjulur liurnya meretas
runcing taringnya berkilau menari irama perang dikilau bulan
tubuhnya diam dan makin awas mengintip segala ingsut
bergetar dengusnya mewaspadakan seluruh indera
dingin dari runcing angin yang menusuk
menyudutkannya pada lapar
kaki kakinya semakin bergetar
badannya meliuk sedikit mengikut gelombang haus
dia mengintai pada hati manusia
yang gersang dan bertabur bangkai
Manado, 12 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar