aspal yang mengelupas kerikilnya terburai
rumput rumput tajam, liar mengisi sela selanya
terpana menatap pandanganku yang selalu menunduk di perjalanan tadi
tak bergeming orang orang bergunjing
sesampai di kursi kerja ada kenang yang mengikatku
lamunan berlanjut di dalam dada tak beranjak
wajah yang membasahi aspal diarsir gerimis
juga satpam yang menegur di pinggir gerbang
Manado, 18 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar