memicingkan mata tepat di kulingkarkan ibu jari dan telunjukku, sempurna terang di dua jari
kugenggam bulan tak kulepas, malam kuisi dengan hangatnya
kujala angin dari susuh rimbunan gelap
meriap kala mengguyur tepat di ubun ubun resah, halau peluh segala kerinduan
dimanakah bidadari yang biasa membuka kalangan dari keheningan malam, lalu menari dan mendongeng betapa ramahnya alam dan tuhan
kupicingkan mata tepat di luasnya jagat tak menemunya diantara bintang
kuerat genggam rembulan jadikan suluh aku berkelana mencari
Manado, 18 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar