Jumat, 11 Februari 2011

di hamparan kaya raya

Tak sempat kubercerita panjang
Kutulis saja dalam larik pendek

Dikejutkan tutur yang indah
Tentang potret kerasnya hidup
Kubuka lagi album foto yang tersimpan rapi dalam benak dahulu
Ternyata tutur semakin menguatkan pesan itu

Potret itu bercerita tentang
Seorang anak dengan kulit lengas bermain ceria di gunung sampah
Seorang anak menggendong adik bayinya menengadah tangan di lalu lalang mobil
Seorang anak terlindas traktor mengejar tetesan minyak tanah
Seorang anak mencuri bahkan membunuh demi penghargaan dari teman sebayanya

Juga bercerita
Seorang ibu sederhana dinikmati tubuhnya demi sakit anaknya
Seorang ibu ramah membakar suami karena rejekinya dibagi dengan wanita lain
Seorang ibu lupa anak dan suami karena bosan dengan kehidupan serba kurang suaminya
Seorang ibu bersaing dengan anak gadisnya demi eksistensi dalam dunia gemerlap

Tak kalah sedih menceritakan juga
Seorang bapak mati terhunus pisau agar anaknya bisa sekolah
Seorang bapak menikam jantung laki-laki necis agar anaknya sembuh
Seorang bapak menggadaikan hidup pada iblis agar seluruh keluarga bahagia
Seorang bapak dengan mata nanar melihat istri dan anaknya terbakar di dalam rumah

Kusimpan potret ini baik-baik dalam benak dalam
Kulihat hamparan kaya raya negeriku
Kubertanya mungkinkah semua itu

Betapa tuhan memberi anugerah tanah dan air sungguh melimpah
Kenapa mereka tak terbagikan
Sedih, berteriak, mengalir bulir air disudut mata, mengiris dengan sembilu perasaan

Kulihat hidup yang tak sempat kupotret
Seorang kaya membeli pulau untuk liburan pribadi
Seorang pejabat berfoya-foya dengan pelacur di negeri seberang
Seorang pengusaha membuka rekening dimana-mana demi aman uang haramnya
Seorang pemimpin berebut kuasa dunia kaca berlian fana

Wahai penghuni dunia kaca
Perhatikan baik-baik halaman di depan, belakang, dan samping
Sekelilingmu adalah kotoran, bau busuk, sisa sisa kerakusanmu
Berdiam diri engkau melihat itu sungguh engkau melarat sesungguhnya
Minumlah air mata darah mereka sampai kenyang agar engkau kaya raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar