Rabu, 09 Februari 2011

tersentak pada suatu malam

Kumasuki ruang hidupmu
Semata-mata inginku mengajaknya
Sudah terlalu hina diriku tanpa harus kau maki
Walau bulan dan matahari dikuasakan padaku
Tetap tak mungkin ku ubah malam menjadi siang
Berjalanlah tegak dan ceria tanpa menoleh lagi karena kau kuasa
Menjauh dan tutup hidung rapat-rapat karena aku bagai tai kucing bagimu
Setidaknya sudah kusampaikan isyarat jujur dan tulusku
Inilah kesahajaanku tiada lagi yang perlu ditutupi
Semoga kau bahagia dengan makian itu begitu pula aku


Manado, 1 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar