Sabtu, 12 Februari 2011

Ramadhan ... aku malu

ilahi, lastu lil firdausi ahla wala aqwa 'alannaril jahiemi fahabli taubatan waghfir dhunubie fainnaka ghofirudh-dhambil 'adiemi..
.............

Betapa aku malu sekaligus bersyukur yang tak hingga
Jika Engkau berkehendak bagiku menuntaskan sisa syahban ini
Kau anugerahiku mengecap manis hakikat ramadhan

Malu aku sepanjang lalu berjalan di luar shirat
Memanggul congkak dunia yang berbedak putih
Berjalan pada kehendek, acuh pada maha kehendak

Malu mengerti walau sedikit
Namun ogah melakukan biarpun sedikit
Hanya bermain dalam retorika gonggong anjing otak udang

Malu karena menyirami terus halaman nafsu
Memupuki indra dengan kesenangan iblis
Menyuburkan tali tali jerat yang kupasang pada leher sendiri

Malu menangis menyadarinya walau 10 detik
Namun tertawa puas 1 tahun akhirat
Bangga dengan lencana salik dunia di dada kiriku

Ya Rahman murahkan cemetimu padaku hentakkan kuat di punggung hingga terkoyak daging sehingga menggeserku kembali pada shirat
Ya Rahiem bibir laknat telah menantang murka-MU karena tak pantas lagi meminta Rahim-Mu
Ya Salaam sudilah terima kotor ini engkau sucikan dalam keselamatan
Ya Jabbar ciptakan kehendak laten untuk selalu mencari-MU dalam kekotoranku
Ya Wahhab turunkan karunia kekuatan untuk berpegang pada licinnya jalan-MU
Ya Bashier lihatlah hati ini yang tak pantas dilihat namun rindu melihat-MU
Ya Haadi tunjukilah dan tuntun dalam jalan pewaris kekasihMU
Ya Maani'u mohon hadang segala goda pada jalan syukur ini jika engkau anugerahi aku Ramadhan

Ilahi anta maksudi waridloka matlubi


Manado, 14 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar