Kepenatan adalah burung burung nazar
mencabik cabik daging dari tulangnya
segala cerah, segala sejuk, segala riang
menghitam dalam mata terbuka
Aku berlari dan berdiri tegak
walau lututku bergeretak
dan urat urat di sekujur badan tidak lagi mengencang
menyanggah kuat tulang tulang agar tetap tegak
Dalam hidup yang serba cepat dan palsu ini
kepenatan bagai rollet russia
mendera pikiran, menunggu waktu
kapan peluru sedianya menembus benak benak yang lelah
Hilang sesaat dalam tidur malamku
Paginya burung burung nazar
mencabik cabik daging dari tulangnya
segala cerah, segala sejuk, segala riang
menghitam dalam mata terbuka
Manado, 13 Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar