melangkahlah sahabat
tinggalkan tapak kaki yang membekas dibelakang
genapkan langkah didepan
senyumlah pada jalan setapak yang kau lihat
kemarin sudah
kini memula
esok dijelang
terbalut dalam cerita kita masing masing
melangkahlah sahabat
seringan burung burung yang melesat dari awan ke awan
menukik menyambar terobos membelah udara
lalu cicitnya nyaring melagukan bahagia
dalam kepaknya mengebas angin
dadanya mengembang ringan
sorotnya tajam menembus awan
diangguknya kepala sesekali dia merindu hinggap ke bumi lagi
namun terus melangkahlah sahabat
rindu yang menyelinap seperti itu
menyadarkan bahwa kita terus harus melangkah
jadikanlah awan lalu kendarai
duduklah diatasnya dan tangkupkan sayapmu
biarlah angin bekerja ciumlah harumnya angkasa bebas
setelah itu engku dapat membuka kisah
yang telah tertulis disayapmu kala itu
dalam rindu yang menyelinap engkau harus melangkah
pada jalan setapakmu dan terbanglah di antar awan
begitu pula aku
dalam rindu yang menyelinap kupejam saja mata lalu terbaring mengambang.
Manado, 2 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar