Tidak tahu lagi apa yang harus dipikirkan
Semua tidak ada yang mampu menjawab
Sementara Titik darah makin besar menggenang di jarinya
Dalam kosong tatapannya ia tersentak
Kelopak kelopak mawar terjatuh dan tertiup angin
Menyisakan batang kering dan duri tajam
Dia bertanya
Kemanakah air yang selama ini aku memandikanmu
Haruskah dengan darah karena durimu
Engkau membiarkan aku sendiri
Manado, 3 November 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar