Selasa, 05 April 2011

Lelaki dan Bunga Mawar

Lelaki bersahaja itu termangu termangu
Tidak tahu lagi apa yang harus dipikirkan
Semua tidak ada yang mampu menjawab
Sementara Titik darah makin besar menggenang di jarinya

Dalam kosong tatapannya ia tersentak
Kelopak kelopak mawar terjatuh dan tertiup angin
Menyisakan batang kering dan duri tajam
Dia bertanya
Kemanakah air yang selama ini aku memandikanmu
Haruskah dengan darah karena durimu
Engkau membiarkan aku sendiri


Manado, 3 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar