Dengarkan cerita bulan sabit
Yang beredar tua hari
Kala purnama disanjung bunga
dirangkai bersama kata kata diikat dengan pita emas
Pernahkah engkau menyadari dia akan menjadi sabit lalu mati
Dia selalu hadir kala gelap
Menunggumu kala malam
Terjaga dalam pandanganmu
Kala awan menutupnya
Menderas air mata
Tak terlihat namun selalu disana
Sebentar lagi bulan akan mati
Ikhlaskan engkau berkawan bintang
Janjinya selalu ditepati
Di purnama menghampirimu walau engkau acuh kepadanya
Manado, 31 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar